Siapa Bilang Musik Metal Menyebarkan Satanism ?
Menyebarkan sebuah agama melalui musik mungkin sah-sah saja dan
bahkan sudah dilakukan oleh banyak orang sedari dulu. Namun Apa yang
kita bayangkan jika menyampaikan melalui musik metal. Mendengar kata
metal di benak kita pasti muncul sebuah musik keras yang banyak
menceritakan sadistis dan hal negatif lainnya. Yah mungkin imej kita
akan tertanam pada band-band black metal yang lebih ekstrim dengan
lirik-liriknya yang menghujat serta menistakan agama.
Namun
tak semua musisi metal mengusung tema yang sama, lahirnya Christian
metal atau disebut White Metal seakan menjadi alternatif bagi para
penggemar musik metal yang religius. Walau sebenarnya bukan hal yang
baru lagi, akan tetapi perkembangan musik white metal saat ini mendapat
porsi imbang dan cukup diperhitungkan.
Sebenarnya
kemunculan white metal atau Christian metal sudah ada sejak tahun 80an.
Grup band heavy rock, The Stryper telah mengenalkan musik rock dengan
lirik-lirik yang religius dan positif Di tengah ganasnya imej musik rock
saat itu yang terkenal dengan slogan Sex, Drugs and Rock n Roll, The
Stryper memberi warna lain dari musik rock.
Dan di tahun
2000an white metal kembali merebak dan diusung oleh musisi-musisi muda.
Band-band seperti As I Lay Dying, Norma Jean, Underoath, Zao, POD dan
lainnya mengemas musik metal dengan lirik positif yang erat kaitannya
dengan religi. Dari segi aransemen pun mereka seakan tak kalah dengan
band metal lainnya,bahkan dari pakaian mereka juga tak ubahnya dengan
band metal masa kini. Namun jika kita tilik dari lirik yang ada di
sleeve CD tampak pesan religius dan positif mereka hantarkan kepada
fansnya.
Tak hanya pada agama kristen saja, kepercayaan
lain juga di anut oleh para musisi dan ditampilkan di dalam musiknya.
Band hardcore seperti Shelter, 108 dan masih banyak lagi mengambil
ajaran Hare Krishna untuk disampaikan melalui musiknya. Bahkan terkadang
dalam penampilan Shelter tampil dengan pakaian seperti petapa.
Tak hanya di Amerika ataupun di luar negeri sana saja di tahun 90an
fenomena white metal juga terjadi di Indonesia. Grup band bernama Kekal
memberi warna baru dalam kancah musik metal Indonesia yang saat itu
sedang dilanda demam death/black metal. Prestasi Kekal juga tak bisa
dipandang sebelah mata, mereka dengan sukses menggelar tur di Eropa dan
tampil di even musik independen bergengsi di sana.
Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim juga berpengaruh
kepada anak-anak muda ini untuk membuat band white metal dengan pedoman
islam. Walau masih bisa dihitung beberapa, namun perkembangannya
tampaknya semakin naik. Bahkan ada julukan metal satu jari untuk band
pengusung kita sebut saja islamic metal. Entah siapa yang mencetuskan
nama ini sebelumnya, yang saat ini seakan menjadi identitas para
penganut genre ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar