Saya pernah melihat dan mendengar di TV, ada seorang aktivis anti rokok mengatakan bahwa ada nelayan yang menghabiskan 3 bungkus rokok sehari. Tapi,,, pada saat yang sama tak punya uang untuk membayar sekolah anaknya yang SD !!!
Bila kita ke luar rumah, begitu akrap lelaki dewasa dan juga anak-anak remaja dengan tangan yang memegang rokok.
Saya juga melihat orang yang sudah tua sekali dan agak susah berjalan. Tapi,,, di tangannya yang renta ada kepulan asap rokok.
Wong sudah jelas-jelas di bungkus rokok ada tulisan, merokok dapat merusak kesehatan : merusak jantung, paru-paru, janin, dll. Coba saja kalau ada makanan yang tertulis : sudah kadaluarsa, merusak kesehatan, dan bisa merusak paru-paru. Apakah kita mau membeli? jelas tidak. Tapi untuk rokok ada pengecualian. Untuk rokok, otak si perokok agak beda.
Dan yang aneh lagi, mau tau?? Komnas HAM sedang menangani kasus rokok pada bayi. Masa bayi berumur 11 bulan kecanduan rokok. Tuturnya lagi,”Dalam penelitian kami ditemukan 89 juta penduduk Indonesia adalah perokok. Bayangkan saja jika dalam satu keluarga saja ada 1 orang perokok, berapa banyak orang yang harus menanggung risiko.
Pernah ada perokok yang sesumbar mengatakan, , “lebih baik cerai istri daripada cerai rokok”. Tapi apa jadinya setelah divonis gagal jantung dan dia total berhenti merokok? Dia tak menceraikan istrinya !!! Omdo ya.
Hasil Riset Kementerian Kesehatan RI beberapa tahun lalu bercerita : Penduduk Indonesia membakar 240 milyar batang rokok/tahun. Itu sama dengan 658 juta batang rokok/hari !!! . Artinya 330 milyar rupiah ‘dibakar’ oleh para perokok Indonesia setiap hari. Kalau setahun nilainya sekitar 118 triliun.
Data dari BPS : Pengeluaran keluarga untuk pendidikan hanya 3,2%. Untuk kesehatan 2,3 %. Tapi pengeluaran untuk rokok sekitar 11,5%.
Siapa pemilik mayoritas pabrik rokok di Indonesia ? ORANG BULE CING. Sejak 2005 lalu Philip Morris (Malboro) membeli sekitar 5 miliar dollar perusahaan rokok Sampoerna. Dan sekarang Philip Morris mengeluarkan lebih dari 200 juta dolar/tahun untuk iklan rokok di Indonesia. Kalau 1 juta dolar sekitar 9,2 Milyar maka 200 juta dolar adalah 1,84 Triliun. Masa untuk iklan sampe 1,84 T. Buat apa ya? ya buat ngeracuni anak bangsa dengan nikotin.
Tahun 2000-2003, produksi rokok Indonesia turun. Dari 213 miliar batang (2000) menjadi 173 miliar batang (2003). Turunnya 18.7%. Cuma sejak tahun 2004 hingga 2008 pertumbuhan rokok Indonesia naik tinggi. Dari tahun 2004 sekitar 194 miliar menjadi 230 miliar batang di tahun 2008. Naiknya 18.6% selama kurun 5 tahun. Kenapa? Sebabnya di atas. Sejak tahun 2005, produksi rokok kita dikuasai asing. Plus iklan rokok yang meluber di mana-mana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar